1. Platina (contact point) terdiri dari dua bagian. Satu menyatu
dikancing dengan baut kecil ke keja platina. Ketika pasang baut ini
tidak boleh kepanjangan nanti membuat meja tidak bisa bergerak, karena
baut itu menembus sampai ke bawa. Baut itu hanya sapanjang tebal beja
plus tebal plat platina. Bagian kedua bergerak pada as bagian satu yang
lain. Bagian ini tidak boleh menyentuh langsung besi dengan besi, ada
ebonite diantaranya. Maksudnya agar ketika platina terbuka bisa
menimbulkan letikan bunga api.
2. Setelah pasang dan pastikan duduknya platina benar, putar puly kruk
as, caranya kali kipas di tarik putar sehingga as distributor berputar.
Ketika nok as distributor menyentuh tonjolan platina, stel membukanya
sekitar 0.6-0.8 mm.
3. Pada puli kruk as ada tanda seperti gambar, paskan, hentikan puli
pada kedudukan 5 derajat sebelum top, tergantung jenis mesin dan bahan
bakar. Kalau premium 5 derajat, maka ketika pakai pertamax menjadi 8
derajat sebelum top.
4. Pakai lampu bolp 12 V, seperti kita mau ukur kekuatan batere. Satu
kabel sentuhkan masa badan distributor dan lainnya di pasangkan,
dilengketkan pada kabel yang masuk ke distributor.
5. Lalu kendorkan baut pengancing distributor terhadap blok mesin, agar
distributor bisa di putar sedikit. Perhatikan, ketika distributor di
geser dan dan lampu mulai mau menyala itu tandanya platina mulai
membuka. Setelah itu platina di kancing kuat agar tidak berubah lagi.
6. Bisa juga setelah pasang platina baru, kita gunakan timing ligth,
sambil disenterkan ke puli kruk as. Sambil memutar distributor sampai
pengapian yang diinginkan. Jangan sekali kali mencabut distributor dari
blok mesin kecuali oleh teknisi.
7. Mungkin pertama anda tidak berhasil, coba teruskan. Suatu ketika saya yakin anda bisa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar